Catatan yang menarik tentang pelaksaan KKN Nusantara Moderasi Beragama yang diikuti oleh 324 peserta dari 52 Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), termasuk di antaranya IAKN Tana Toraja, IKHN Pontianak, IKHN Mataram, dan IKHN Denpasar. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 11 Juli hingga 26 Agustus 2023 di Tana Toraja. Kabupaten Tana Toraja terletak di Sulawesi Selatan dan memiliki karakter yang plural dan majemuk karena adanya keragaman agama, suku, dan kekayaan budaya
Tana Toraja adalah sebuah wilayah yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Wilayah ini terkenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang unik, salah satunya adalah upacara pemakaman yang sangat khas. Dalam konteks toleransi, kita dapat melihat aspek toleransi dalam budaya dan kehidupan sehari-hari masyarakat Tana Toraja. Disisi lain dalam konteks filosofis, Tana Toraja dapat diilustrasikan sebagai simbol dari kebijaksanaan lokal dan pemahaman kosmologis tentang hubungan yang menyatukan manusia dalam berbagai dimensi. Di masyarakat Tana Toraja, meskipun terdapat perbedaan keyakinan agama di dalam satu keluarga atau bahkan di dalam satu rumah, mereka tetap hidup dalam kerukunan dan kedamaian berkat adat istiadat dan filsafat kebijaksanaan lokal yang terkandung dalam tradisi Tongkonan (duduk bersama) yaitu Tradisi berintikan rasa persaudaraan yang penuh kasih sayang tetap dijalin, walaupun agamanya berbeda serta diikuti dengan tradisi musyawarah untuk membahas dan menyelesaikan persoalan bersama, dimana proses ini adalah sisi persaudaraan tertinggi dalam kekerabatan orang Tana Toraja
Tana Toraja dihuni oleh dua kelompok etnis utama, yaitu suku Toraja dan suku Bugis. Meskipun terdapat perbedaan budaya dan adat istiadat antara kedua kelompok ini, masyarakat Tana Toraja dikenal memiliki sikap yang sangat toleran terhadap perbedaan.
Salah satu contoh toleransi di Tana Toraja terlihat dalam upacara pemakaman adat mereka. Upacara pemakaman di Tana Toraja sangat kompleks dan melibatkan banyak rangkaian acara, termasuk penyembelihan kerbau sebagai bagian dari ritual. Meskipun mayoritas masyarakat Tana Toraja adalah pemeluk agama Kristen Protestan, mereka juga masih mempertahankan tradisi adat dan ritual pemakaman Toraja yang kental dengan nuansa animisme dan dinamisme.
Meskipun demikian, masyarakat Tana Toraja juga menghormati keyakinan agama lain yang ada di wilayah tersebut. Terdapat juga kelompok masyarakat Tana Toraja yang menganut agama Islam, dan mereka tetap bisa hidup berdampingan dengan masyarakat Kristen Protestan dan menjalankan ibadah mereka dengan aman dan tenang. Toleransi agama di Tana Toraja tercermin dalam adanya berbagai tempat ibadah yang saling berdampingan, seperti gereja, masjid, dan langgar.
Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Tana Toraja juga menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan suku, budaya, dan agama. Mereka saling menghormati dan hidup berdampingan dengan baik, menjaga kerukunan antar-etnis dan menjalin hubungan yang harmonis. Tana Toraja adalah contoh bagaimana keragaman budaya dan agama dapat menjadi sumber kekayaan dan keharmonisan dalam masyarakat.
Tidak ada komentar